Jumat, 31 Desember 2010

Sepasang Merpati (cerpen)


Di sebuah hutan, hidup sepasang burung merpati yang bernama Eve dan Adam. Mereka selalu setia. Saling mengasihi dan menyayangi. Mereka tak dapat terpisahkan dan akan selalu bersama.
Suatu hari, merpati-merpati itu pergi mencari makan. Adam tak akan meninggalkan Eve di belakangnya. Begitu juga Eve. Mereka menyusuri seluruh hutan bersama. Dari goa-goa, tebing yang curam, sungai yang deras, hingga akhirnya tiba di tepi hutan yang berbatasan dengan pemukiman manusia.
“Sayang, ayo kita ke sana. Di sana banyak sekali makanan,” kata Eve kepada Adam.
“Jangan, di sana banyak sekali manusia-manusia yang kejam,” balas Adam.
“Akan tetapi, kita bisa makan enak di sana.”
“Sayang, apabila kita ditembak oleh mereka, kita pun akan dijadikan santapan.”
“Baiklah. Kalau begitu aku akan pergi sendiri.” Kemudian Eve pergi meninggalkan Adam. Adam terdiam. Ini pertama kalinya mereka berpisah. Sebenarnya Adam ingin sekali menemani Eve ke sana. Tapi bila memang benar nantinya mereka tertembak, akan sia-sia saja mereka.
 Eve tiba di tengah-tengah pemukiman yang padat. Di sana memang banyak makanan. Gandum-gandum yang baru saja dipanen dijemur di atas atap rumah.
Eve hinggap di atas atap, lalu ia makan sampai ia merasa kenyang. Eve sedih tak dapat menikmati makanan ini bersama kekasihnya. 
Tak lama kemudian, sang pemilik rumah itu melihat Eve memakani gandum-gandumnya. Orang itu marah dan menangkap merpati malang itu. Ia lalu menjualnya ke kota. Kini Eve berada dalam kandang. Ia khawatir tak dapat bersama lagi dengan Adam.
Petang harinya, Eve belum kembali kepada Adam. Adam menunggu lama sekali. Akhirnya ia pun mencari Eve ke sana.
Lama Adam mencari, bahkan ia sudah menanyakan kepada seluruh merpati yang tinggal di sana. Akan tetapi mereka tak melihatnya. Adam menangis sedih. Ia tak dapat bertemu dengan kekasihnya. Ia juga menyesal karena tak ikut menemani Eve.
Di dalam kandang, Eve pun menangis melihat dirinya tak dapat bertemu lagi dengan Adam. Ia menyesal karna tadi ia tak mengikuti ucapan Adam.
Kini mereka berdua telah terpisah oleh ruang dan waktu. Keduanya tak dapat bertemu kembali.   

2 komentar: